Selasa, 28 September 2010

4 Sumber Polusi Udara Dirumah yang Sangat Berbahaya

Selama ini Anda mungkin menganggap sumber polusi udara hanya ada di luar ruangan, seperti asap knalpot kendaraan atau pabrik. Padahal, sumber polusi udara yang lebih berbahaya bagi kesehatan justru ada di dalam rumah tinggal.

Ted Myatt, ScD, ahli lingkungan dari Boston, Amerika Serikat, menemukan empat hal yang menjadi sumber polusi udara di dalam rumah sebagai acuan meningkatkan kualitas udara. Ketahui empat sumber polusi tersebut, seperti dikutip dari laman Womens Health.


1. Lilin

Lilin memang bisa menimbulkan suasana tenang, nyaman dan romantis. Tetapi sebagian besar lilin terbuat dari parafin yang berbahaya bagi kesehatan, terutama sistem pernapasan. Tim peneliti dari South Carolina State University menemukan bahwa lilin parafin mengeluarkan bahan kimia yang berkaitan dengan kerusakan hati, masalah saraf, dan leukemia.

Asap hitam lilin bisa membuat gangguan pada paru-paru dan jaringan jantung jika terhirup berlebihan. Itu ditegaskan Jeffrey Mei, seorang ahli kualitas udara dalam ruangan dan penulis buku 'My House Is Killing Me: The Home Guide for Families with Allergies and Asthma'.



2. Printer

Printer mengeluarkan banyak mikropartikel yang berasal dari tinta dan toner. Partikel tersebut bisa menimbulkan gangguan pada paru-paru. Sebuah penelitian di Australia menemukan, sejumlah printer masuk kategori high emitters, yang tingkat polusinya setara dengan asap kendaraan di jalan saat macet parah.

3. Debu

Debu ada di mana-mana, seperti di bawah tempat tidur, lantai, bahkan meja rias. Kumpulan debu terdiri dari banyak kotoran seperti sel-sel kulit mati, kutu, dan serangga yang telah mati. Debu merupakan tempat berkembang biak serangga. Jika terhirup, debu bisa memicu alergi dan sakit kepala, terutama pada wanita.

4. Furnitur

Kayu press atau sering disebut papan fiber terbuat dari serbuk kayu yang disatukan dengan lem dan damar. Harganya memang jauh lebih murah dan sering digunakan sebagai bahan rak buku dan meja. Tapi, tahukah Anda bahwa bahan ini dapat memancarkan formaldehida yang bersifat karsinogen: pemicu ruam, mual, serangan asma, bahkan kanker.

Tips Menghadapi Gangguan Pra-Menstruasi (Buat Wanita)



Sindrom Pramenstruasi atau yang lebih populer disingkat PMS merupakan kumpulan gejala fisik, prikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus bulanan mestruasi wanita. Lebih dari 80% wanita pernah mengalami keadaan yang sangat amat tidak nyaman ini, biasanya yang paling menonjol adalah rasa sakit atau nyeri dibagian perut menjelang menstruasi, bahkan sebagian merasaan perubahan emosi yang lebih sensitif misalnya cepat marah, mudah tersinggung, tiba-tiba merasa sedih dan tidak sedikit masalah lain seperti nyeri pada sendi-sendi pinggang dan kaki.

Perasaan tak nyaman yang amat kompleks tersebut biasanya akan hilang dengan sendirinya begitu dimulainya pendarahan, tapi bagi wanita yang mengalami rasa sakit hebat, sebenarnya perasaan sakit tersebut dapat dicegah dengan beberapa tips berikut ini :

1. Batasi makanan tinggi gula, tinggi garam, minuman bersoda dan daging merah
2. Batasi konsumsi protein
3. Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-bijian sebagai pengganti protein.
4. Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya seperti keju, es krim, ganti dengan menggunakan kedelai.
5. Batasi konsumsi lemak hewani dan lemak dari makanan yang digoreng.
6. Meningkatkan konsumsi sayuran hijau
7. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak bunga matahari, minyak sayuran.
8. Konsumsi vitamin B kompleks terutama vit B6, Vit E, Kalsium, magnesium dan omega-6.
9. Berolahraga ringan secara teratur untuk mengurangi rasa tegang akibat sakit premenstruasi.

Selain asupan makanan, pencegahan lainnya juga dapat dicoba dengan meminum campuran Jus wortel dan daun bayam, dengan komposisi :

- Bahan :

* 2 buah wortel
* 100gr daun bayam
* 100gr daun seledri
* 2cm jahe
* es batu

- Cara membuat

Blender semua bahan sampai halus, kemudian tambahkan dengan es.
Konsumsi secukupnya.

Tujuh Spesies Bunga Cantik yang Mengandung Racun

1. Autumn Crocus


Juga merupakan salah satu tumbuhan paling beracun di dunia, mungkin ini yang paling beracun. Mengandung colchicine, obat mematikan yang biasa digunakan untuk perawatan encok.

Racun yang terkandung di dalam bunga ini sejenis dengan arsenik yang tidak ada obatnya. Keracunan tanaman ini dapat menyebabkan penyakit jantung dan hilangnya tekanan darah.

2. Oleander


Oleander dikenal sebagai salah satu tanaman yang paling beracun di bumi, sering digunakan untuk bunuh diri. Berbagai macam racun terkandung di seluruh bagian tanaman ini, seperti Oleandrin dan neriine, menyebabkan gangguan sistem saraf, gangguan pencernaan, dan sistem kerja peredaran darah, dimana ke semua itu terjadi secara bersamaan.
Korban akan mengalami gejala kehilangan kesadaran, tubuh bergetar, rasa sakit, koma, hingga kematian. Getahnya dapat menyebabkan iritasi kulit dan kebutan pada mata.

3. Rhododendron


Tanaman ini apabila musim berbunga tampak sangat indah sekali. Dalam sebuah rekaman, menceritakan tingkah laku yang aneh pada sejumlah pasukan Inggris saat memakan madu dari bunga ini. Rhododendron mengandung andromedatoxin yang menyebabkan muntah, rasa sakit yang hebat kejang-kejang hingga kematian.

4. Angel's Trumpet


Jangan terkecoh dengan namanya, tanaman ini mengandung racun yang bisa sangat fatal untuk manusia maupun hewan. Bunga ini terkenal sebagai halusinogen yang sangat kuat karena mengandung zat tropane alkaloids.

5. Belladona


Dikenal sebagai salah satu tumbuhan paling beracun di Barat Hemisphere, Belladona mengandung tropane alkoids yang berpotensi membahayakan. Seluruh bagian tanaman ini berbahaya, tapi bagian yang paling berbahaya adalah buahnya yang sepertinya enak dimakan, khususnya membahayakan anak-anak.
Gejala yang terjadi dari racun bunga ini adalah pupil mata membesar, penglihatan menjadi kabur, sakit kepala, berhalusinasi dan kegilaan. Atropine racun yang terkandung di dalam bunga ini mengganggu sistem saraf membuat gangguan pernapasan, berkeringat dan detak jantung.

6. Lyly of the valley


Lyly of the valley terlihat sangat cantik dan tampak tidak berbahaya. Mengkonsumsi satu atau dua dari bunganya yang berbentuk bell tidak terlalu menyakiti orang dewasa.
Apabila dimakan dalam jumlah cukup banyak, bunga ini bisa menyebabkan rasa sakit di mulut, muntah-muntah, keram di seluruh tubuh, dan diare. Racun di bunga ini juga menyebabkan disfungsi jantung dan detak jantung yang melemah.

7. Daphne


Bunga daphne juga dikenal dengan nama lady laurel atau tanaman surga. Seluruh bagian dari bunga ini beracun, tapi bagian yang paling beracun terkonsentrasi pada getah dan buahnya.
Daphne mengandung mezerine dan daphnin, merupakan racun kuat yang dapat menyebabkan sakit perut parah, sakit kepala, diarhea, kegilaan, dan sawan. Jika buah daphne dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan koma bahkan kematian.


sumber http://wahw33d.blogspot.com






8 Penyebab Tubuh Menjadi Cepat Lelah



Untuk anda yang merasa tubuhnya cepat sekali capek, lelah, lesu dan sebagainya, maka anda perlu mengetahui hal-hal apa sajakah yang menyebabkan hal tersebut untuk kemudian dicari solusinya. Kurang tidur merupakan penyebab rasa lelah yang paling umum. Namun, sering kali lelah tetap melanda walaupun waktu tidur malam mencukupi. Selain kurang tidur pada malam hari, berikut beberapa hal di balik kelelahan.

1. Gangguan Pernapasan

Walaupun memiliki waktu tidur cukup, sebagian orang merasa lelah setelah bangun di pagi hari. Gangguan selama tidur berupa pernapasan yang berhenti sebentar berkali-kali selama tidur malam (Sleep Apnea). Setiap gangguan terjadi, Anda akan terbangun meskipun tak menyadarinya. Hasilnya, Anda kurang tidur walaupun menghabiskan delapan jam di tempat tidur.
Cara mengatasi dengan menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan, berhenti merokok, dan tidur dengan bantuan perangkat pernapasan untuk membantu menjaga jalan napas bagian atas terbuka pada malam hari.

2. Jumlah Asupan Makanan

Makan terlalu sedikit atau pola makan salah merupakan penyebab kelelahan. Jika Anda memulai hari Anda dengan donat atau makanan manis lainnya, gula darah anda akan meningkat tajam, menjadikan gerakan Anda lamban yang akhirnya memicu kelelahan.
Cara mengatasinya: Selalu sarapan yang baik dengan memasukkan protein dan karbohidrat kompleks, seperti telur dan roti gandum. Kombinasi ini menciptakan energi yang berkelanjutan selama seharian.

3. Anemia

Anemia adalah penyebab utama kelelahan pada wanita. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke jaringan dan organ. Anemia mudah didiagnosis dengan tes darah.
Mengatasinya: Pengobatan untuk anemia tergantung pada penyebabnya. Umumnya, kekurangan zat besi diperbaiki dengan minum suplemen zat besi dan makanan kaya zat besi, seperti daging tanpa lemak, hati, kerang, kacang-kacangan dan sereal.

4. Depresi

Depresi bukan saja merupakan sebuah gangguan emosional, tetapi menyebabkan banyak gejala fisik. Kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan adalah salah satu gejala yang paling umum. Jika merasa lelah selama lebih dari dua minggu, periksakan diri ke dokter.
Cara mengatasi: Depresi dapat ditangani dengan bantuan psikoterapi dan atau pengobatan..

5. Hypothyroidism

Tiroid adalah kelenjar kecil di pangkal leher yang mengendalikan metabolisme tubuh mengubah makanan menjadi energi. Apabila aktivitas kelenjar kurang aktif dan fungsi metabolisme terlalu lambat, akibatnya Anda akan merasa kelelahan.
Cara mengatasi: Jika tes darah menegaskan hormon tiroid rendah, dokter akan menyarankan menambah hormon sintetis untuk meningkatkan metabolisme tubuh.

6. Kelebihan Kafein

Sebagian besar kita menganggap kopi adalah menghilangkan kelelahan. Berlebihan mengkonsumsi minuman satu ini bisa berakibat sebaliknya. Kafein dalam dosis moderat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Namun penelitian menunjukkan konsumsi kafein menyebabkan kelelahan.
Saran: Hindari minuman mengandung kafein sebanyak mungkin seperti kopi, teh, cokelat, minuman ringan, dan obat-obatan yang mengandung kafein.

7. Infeksi Saluran Kemih

Jika Anda pernah mengalami infeksi saluran kemih (ISK), Anda mungkin akrab dengan rasa sakit dan terbakar. Namun ISK tak selalu identik dengan gejala diatas. Dalam beberapa kasus, penderita ISK menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Tes urin akan memastikan adanya ISK.
Cara mengatasinya: Antibiotik adalah obat untuk ISK. Setelah ISK diobati, rasa lelah akan hilang dalam waktu seminggu.

8. terlalu sering Masturbasi/Onani

Hal ini banyak dilakukan oleh pria atau wanita yang belum menikah. Biasanya hal ini dilakukan untuk melampiaskan hasrat sek yang sedang memuncak. Namun jika dilakukan secara berlebihan akan menyebabkan tubuh menjadi cepat lelah karena banyak mengeluarkan energi seperti halnya seks.


sumber http://wahw33d.blogspot.com

Aturan Mundur Pengurus NU jika Ikut Pilkada (11-Habis)

Godaan Virus Politik Praktis Sangat Kuat


Banyaknya pengurus NU yang terlibat langsung dalam Pilkada memang menjadi dilema. Figur pengurus NU yang menonjol menjadi jaminan suara, namun jika kalah, tak hanya sang calon saja yang suram, nama NU pasti akan terbawa-bawa.



PUTUSAN Muktamar ke-32 yang lebih tegas patut untuk diterapkan secara tegas pula. Menurut KH. Hasyim Hosnan Thoha, SAg, Pengasuh Pondok Pesantren Nurus Salam Sumber Kemuning Tamanan Bondowoso, sepakat dengan hasil Muktamar tersebut.

“Karena orang Indoensia, tidak bisa membedakan antara pribadi dan jabatan yang melekat pada dirinya. Jadi walaupun yang besangkutan mengatasnamakan pribadi, padahal dirinya pengurus NU, maka orang mengganggap dia berangkat dari lembaganya”, kata Mas Hasyim.

Kalau dibandingkan, lanjutnya, antara sisi manfaat dan modaratnya lebih banyak sisi modaratnya. Realita yang terjadi saat ini, perjuangan NU mengalami degradasi sejak pengurusnya atau orang membawa-bawa NU untuk maju sebagai kandidat dalam Pilkada.

“Kalau jago NU menang, maka perjuangan NU di daerah tersebut cukup progresip, tapi kalau jago NU kalah sudah dapat dipastikan, langkah NU mengalami hambatan. Sehingga perjuangan NU parsial di tempat tertentu saja”, kata mantan Ketua Komisi IV DPRD Bondowoso pada HARIAN BANGSA.

NU, lanjutnya, adalah Organisasi Keagamaan yang tugas utamanya mengayomi seluruh masyarakat dari tingkat alit (kecil) hingga kaum elit. Oleh karena itu sesuatu hal yang mustahil, kalau NU, di daerah tertentu menjadi mitra pemerintah dan di tempat yang lain menjadi oposan.

“Diakui atau tidak, sekarang peran NU sebagai Ormas Keagamaan sudah mulai bergeser. Ini akibat dari virus politik yang menjangkiti Pengurus NU atau orang yang mengaku mendapat dukungan dari NU maju sebagai kandidat dalam Pilkada”, kata menantu alm. KH. Abd. Wahid, SH ini

Untuk mengembalikan NU ke hittahnya, kata Mas Hasyim, maka rekomendasi Muktamar NU di Makasar, agar Pengurus NU yang mencalonkan diri sebagai kandidat dalam Pilbup atau Pilwali harus mengundurkan diri saya sangat setuju sekali. Ini untuk menjaga indepedensi NU.

Katib Syuriyah PCNU Bondowoso KH Moh Anwar Syafi’i mengatakan, Muktamar NU menyepakati, pengurus NU yang mau mencalonkan diri sebagai pimpinan daerah harus berhenti dari pengurus NU, ya harus didukung.

“Tapi seingat saya, bukan harus berhenti dari Pengurus NU. Tapi yang bersangkutan harus non-aktif diri sebagai pengurus NU. Apabila terpilih, dia harus berhenti, tapi apabila tidak terpilih, boleh kembali menjadi pengurus NU,” kata alumni Pondok Pesantren Sidogiri ini.

“Ada cerita menarik ketika PCNU melakukan turba ke MWC Kota. Salah satu pengurusnya menyampaikan, ada warga kota yang amaliahnya NU, tapi ketika akan diajak menjadi pengurus NU menolak. Dengan alasan khawatir dibawa ke politik praktis,” tambah kiai Anwar.

Harusnya, kata Kiai Anwar, hubungan NU dengan politik seperti koki di dapur dengan pecari ikan. ”Tugas koki memasak di dapur plus lauk dan ikan. Sedangkan pemancing bertugas mencari ikan sesuai pesanan koki. Jadi tukang koki tidak boleh mengerjakan tugas pemancing begitu juga sebaliknya,” kata kiai Anwar.


KH. Abd. Qadir Syam menyatakan tidak setuju dengan rekomendasi Muktamar. Putusan mundur mengganggu hak privasi seorang ketua atau kader NU untuk berpartisipasi dalam Pilkada.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Cermee ini menambahkan, sekarang ini sudah masanya santri yang notabene cikal bakal lahirnya kader NU untuk ambil bagian.

”Kalau Bupati atau Walikota kan bukan jabatan struktural NU atau Parpol. Apa salahnya, kalau ada kader NU yang menjadi Pengurus NU atau Pengurus Parpol dipercaya oleh masyarakat menjadi Bupati atau Walikota, kan tidak salah. Dan saya fikir tidak harus berhenti menjadi pengurus”, jelasnya. (sam/habis)

Imam Sanusi

Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf bin Umar bin Syu’aib Al sanusi Al Tilimsani Al Hasani Al Maliki (832-895H/1428-1490M).Pakar Hadits,Teologi,Qiroat,Logika dan lain-lain.Dia di kenal dengan ke Alimannya dalam berbagai studi ilmu pengetahuan seperti fiqih,ushul fiqih,hadits,gramatika,logika dan terutama dalam bidang Teologi dan tashawuf.Di samping beliau juga di kenal sebagai sosok ulama yang shaleh,zuhud,wara,ahli ibadah,perilakunya yang selalu mengikuti sunnah dan berbudi pekerti mulia.

Perkembangan ilmiahnya di mulai sejak Al sanusi belajar ilmu kepada ayahnya,Al imam Yusuf bin Umar Al sanusi,kemudian belajar kepada ulama terkemuka pada masanya seperti Nashr Al Zamawi,Muhammad bin Tauzat dan Al Syarif Abu Hajjaj yusuf Al Hasani dalam bidang ilmu qiroat.Beliau juga belajar ushul fiqih,teologi dan logika kepada Muhammad bin Abbas.Belajar fiqih Maliki kepada Al jallab.Mengikuti perkuliahan Hasn abrakan Al Rasyidi yang di kenal wali dan shaleh.Menghadiri perkuliahan Al Hafizh abu Al Hasan Al Taluti dengan materi Risalah Abi zaid Al Qoirowani dalam bidang fiqih Maliki.Mengikuti perkuliahan Abu Al Qosim Al Kanabisi dengan materi perkuliahan Al Irsyad ila Qowathi,Al adilllah fi ushul al itiqod karya imam Al Haromaen dalam bidang teologi. Mengikuti perkuliahan Abu Zaid Al Tsa’alibi dengan materi shahih Al Bukhori,Muslim dan kitab-kitab hadits yang lain.Mengikuti perkuiahan Abu Al Hasan Al Qoshadi Al Andalusi dengan materi ilmu faroid dan astronomi.Di samping itu dia juga menjalani kehidupan shufi di bawah bimbinganAl Imam Ibrahim Al Tazi,Ulama shufi yang terkenal shaleh dan zuhud pada masanya.Dengan gemblengan guru-gurunya yang handal pada bidangnya masing-masing serta kegigihan Al Sanusi dalam belajar akhirnya mengantarkan al Sanusi Ulama terkemuka dan tokoh sentral pada masanya dalam bidang ilmu pengetahuan,kesalehan,kezuhudan menjalani perilaku wa’ra dan selalu berhati-hati.

Setelah menyelesaikan dalam berbagai pendidikan dan Studi ke ilmuan,Al Sanusi melanjutkan aktivitasnya sebagai pengajar,penulis kitab dan pendidik masyarakat.Dalam mengajar Al Sanusi enggan mengajarkan ilmu-ilmu yang tidak berhubungan dengan akhirat.Oleh karena itu materi pelajarn yang di sampaikan kepada murid-muridnya lebih banyak di curahkan dalam studi ilmu tafsir,hadits,teologi.Dalam hal ini al Sanusi berkata,”Tidak ada ilmu-ilmu Zahir yang dapat mengantarkan pada ma’rifat dan muroqabah kepada Allah selain ilmu Tauhid.Hanya ilmu Tauhid yang dapat menjadi pintu terbukanya seluruh ilmu pengetahuan.Ketakwaan seseorang kepada Allah akan bertambah sesuai dengan pengetahuaanya dalam bidang tauhid”.

Al Sanusi wafat pada tahun 895H/1490M setelah menderita sakit selama 10 hari.Pada masa hidupnya al Sanusi terkenal sebagai ulama yang penyabar,tabah,murah senyum,tidak pernah menyimpan rasa denam kepada siapapun,tidak pernah bermuka masam kepada siapapun’bahkan dia selalu hormat dan sopan santun sehingga tidak jarang musuhnya itu merasa bahwa Al Sanusi menganggapnya sebagai teman.

Al Imam Al Sanusi termasuk ulama yang produktif dengan meninggalkan sejumlah karya,terutama dalam bidang teologi’seperti’Aqidah Ahl Al Tauhid,Al Aqidah Al Qubro,Umm Al Barahin yang di kenal dengan nama al Aqidah al Sughro,Syarah Kalimatay Al Syahadah,Al Aqidah Al Wustho,Al Muqodimat,Syarah Umm Al Barahin,Al iqd Al farid fi hal musykilat Al Tauhid,Umdat Ahl Al Taufiq wa Al Tasdid,Al Manhaj Al Sadid dan lain-lain.Dalam bidang hadits al Sanusi menulis kitab Mukammil ikmal Al Ikmal-Syarah terhadap shohih Muslim dan kitab Syarah terhadap shohih Bukhori.Dari sekian banyak karya Al Sanusi kitab Al Umm Al Barahin adalah karya terpopuler dan menjadi materi kajian para pelajar di dunia kaum sunni hingga dewasa ini 1.


1.Ahmad Baba Al Tunbukti,Nail Al ibtihaj bi tathriz Al Dibaj (Beirut : Dar Al Kutub Al Ilmiyah )hal 325,Al Alam juz 8 hal 29,Mu’jam Al Mualifin juz 12 hal 132.

Biografi Imam Al-Asy'ari

Nama lengkapnya Abu al-Hasan Ali bin ismail bin abi bisyir ishaq bin Salim bin Ismail bin abdullah bin musa bin Bilal bin Abi burdah Amir bin Abu musa Abdullah bin Qais Al Asy’ari. Nama Asy’ari merupakan nisbat terhadap Asy’ar nama seorang laki-laki dari suku qathan yang kemudian menjadi nama suku dan tinggal di Yaman.Dari suku Asy’ar ini lahir seorang sahabat terkemuka terkenal sangat Alim sehingga termasuk salah salah satu Fuqoha di kalangan sahabat nabi Saw yaitu Abu Musa abdullah bin Qais Al-Asy’ari yang di lahirkan pada 22 tahun pra Hijrah dan wafat tahun 44 H/665M.
Negeri Yaman memiliki peradaban yang relatif lebih maju pada masa awal Islam,melebihi daerah lain di semenanjung Arabia,memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan kultur dan karakter penduduk yaman’yang mudah mematuhi dan menerima kebenaran,menaruh perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan berpikir positif terhadap keadaan yang di hadapi 14.Hal ini dapat kita lihat dengan memperhatikan beberapa hadits shahih yang menyebutkan keutamaan penduduk Yaman.Dalam beberapa Hadits di Jelaskan,ketika Abu Musa Al Asy’ari akan datang ke Madinah bersama rombongannya dari suku Asy’ar Nabi Saw bersabda :

”keimanan yang sempurna itu datang dari Yaman dan Hikmah juga datang dari Yaman.Akan datang penduduk yaman hati mereka lebih halus dan lebih lembut dari pada hati kalian”15.

Karakter penduduk Yaman yang khas dengan kelembutan dan kehalusan sehingga mudah menerima dan mematuhi petunjuk dan kebenaran,dapat pula kita lihat dengan memperhatikan teks Hadits shahih berikut ini :

Dari imran bin Husain RA berkata : Aku bersama Nabi Saw’ tiba-tiba datanglah kaum dari golongan Bani Tamim(penduduk Nejd)
Nabi Saw berkata kepada mereka :”Terimalah kabar gembira wahai Bani Tamim!”mereka menjawab:”Engkau telah memberi kabar gembira kepada kami oleh karena itu berilah kami (Harta benda).Lalu datanglah orang-orang dari penduduk yaman
’Nabi Saw bekata kepada mereka : “terimalah kabar gembira wahai
Penduduk Yaman karena Bani Tamim tak mau menerimanya”!
Penduduk Yaman menjawab:”Kami menerima Kabar gembira itu wahai Rasulallah dengan senang hati,Kami datang kemari untuk mempelajari ilmu Agama dan untuk menanyakan perihal permulaan apa yang ada di dunia ini”!
.Nabi Saw menjawab :”Allah itu ada pada saat sesuatu pun belum ada’Arasynya Allah itu ada di air,kemudian Allah menciptakan langit dan bumi dan mencatat segala sesuatu dalam Lauh Mahfuzh”.(HR.Bukhari 6868).
Teks Hadits di atas memberikan gambaran yang sangat jelas bagi kita tentang perbedaan karakter penduduk Yaman dengan penduduk Bani Tamim yang tinggal di Najd.Penduduk Yaman hatinya sangat lembut dan sangat halus,karakter mereka mudah menerima dan mematuhi kebenaran serta mementingkan Ilmu Agama ketimbang harta benda dan kepentingan duniawi.Hal tersebut berbeda dengan kaum bani Tamim yang tinggal di Najd yang tidak memiliki kepedulian akan Ilmu agama tetapi lebih mementingkan harta benda dan kekayaan duniawi kepada Nabi Saw.

Penduduk Yaman memiliki kemauan yang keras untuk mengetahui dan menanyakan perihal penting dalam pandangan Agama, yaitu perihal keesaan Allah Ta’ala yang bersifat Qodim dan Eksitensi Alam yang bersifat Huduts yang merupakan Materi penting dalam pembahasan Ilmu Tauhid.Berdasarkan Hadits tersebut para Ulama ahli Hadits seperti AlHafizh AlBaihaqi dan lain-lain berpandangan bahwa karakter Al-Imam Abu AlHasan Al-Asy’ari yang gemar mendalami ilmu Aqidah dan mengantarnya menjadi pemimpin Ahlu Sunnah Waljama’ah dalam bidang Aqidah,merupakan karakter bawaan dari leluhurnya yang memiliki cita-cita yang luhur untuk menguasai Ilmu pengetahuan dan mendalami persoalan Aqidah yang sangat penting dengan bertanya langsung kepda Nabi Saw.Dalam hal ini Al Imam AlHafiz Al Baihaqi berkata “pertanyaan penduduk Yaman kepada Nabi Saw tersebut menjadi bukti bahwa kajian tentang Ilmu Aqidah dan barunya alam telah menjadi warisan keluarga Asy’ari dari leluhur mereka secara turun temurun”16.

Berdasarkan keterangan di atas tidaklah aneh bila di kemudian hari dari kalangan suku Al Asy’ari lahirlah seorang ulama yang menjadi pemimpin Ahlu Sunnah waljama’ah dalam memahami dan mempertahankan Aqidah yang di ajarkan oleh Nabi Saw dan sahabatnya yaitu Al Imam Abu Al Hasan Al Asy’ari.

Guru-guru Al Asy’ari
Imam Al Asy’ari lahir di kota Bashrah pada tahun 260H/873M.Dia lahir dan tumbuh dalam lingkungan faham Ahlu sunnah waljama’ah.Ayahnya Ismail adalah seorang ulama ahli hadits yang menganut faham Ahlu sunnah,hal ini terbukti bahwa ketika Ismail menjelang wafat dia berwasiat agar Al-Asy’ari di asuh oleh Al Imam AlHafizh Zakaria AlSaji,pakar hadits dan fiqih madzhab syafi’i yang sangat terkenal di kota Bashrah 17.Pada masa kecilnya Al Asy’ari selain berguru kepada Al Saji dia juga menimba ilmu kepada ulama-ulama Ahli hadits yan lain seperti Abdurrahman bin khalaf Al Dhabbi,Sahal bin Nuh Al Bashri,Muhammad bin Yaqub Al Maqburi dan lain lain.Hanya saja setelah dia berusia 10 tahun ada unsur asing yang sangat berpengaruh dan bahkan mengubah jalan hidupnya,yaitu kehadiran Abu Ali Aljubai-Tokoh Mutazilah terkemuka di kota bashrah,dalam keluarganya yangbmenjadi ayah tirin dengan menikahi ibunya dan kemudian mengarahkan Al Asy’ari menjadi penganut Mutazilah hinga berusia 40 tahun.Berikut ini nama-nama guru Al Asy’ari yang di catat dalam sejarah.
Al Imam Al Hafizh Zakaria bin Yahya Al Saji
Abu Yahya Zakaria bin Yahya Al Saji Al Syafi’i (220-307H/835-920M) Hafizh besar,Muhadits kota Bashrah pada masanya dan Faqih bermadzhab Syafi’i.Dia telah menulis kitab ‘Ilal Al hadits yang membuktikan kepakarannya dalam studi kritik hadits.Ia juga menulis kitab ikhtilaf Al Fuqoha dan Usul Alfiqh yang membuktikan kepakarannya dalam bidang usul fiqih.Menurut al Dzahabi,Al Asy’ari belajar hadits dan ideologi ahli hadits kepada Zakaria al Saji ketika masih kecil dan belum memasuki aliran Mutazilah 18.

Al Imam Abu Khalifah AlJumahi
Abu Khalifah AlFadhl bin AlHubab AlJumahi AlBashri (206-305H/821-917M) Muhadits kota Bashrah yang di anggap (tsiqo ) ia seorang ahli hadits yang jujur dan banyak meriqayatkan hadits.Usianya hampir mencapai 100 tahun.Al Asy’ari banyak meriwayatkan hadits dari Abu khalifah dalm kitab tafsirnya 19.

Abdurrahman bin khalaf Al Dhabbi
Abu Muhammad Abdurrahman bin Khalaf bin AlHusain AlDhabbi AlBashri,Muhadits yang tinggal di Bashrah dan haditsnya di terima oleh para ulama.Ia belajar hadits kepada Ubaidillah bin Abdul Majid AlHanafi,Hajjaj bin Nushair Al Fasathithi dan lain lain.W279/893M 20.

Sahal bin Nuh AlBashri
Abu alHasan Sahal bin Nuh bin yahya AlBazzaz AlBashri seorang Muhadits yang tinggal di Bashrah,guru Al Asy’ari dalm bidang hadits.

Muhammad bi Yaqub AlMaqburi
Menurut ibnu Asakir,A Asy’ari banyak meriwayatkan hadits dalam tafsirnya melalui jalur Zakariya AlSaji,Abu Khalifah AlJumahi,Abdurrahman bin Khalaf alDhabbi,Sahal bin Nuh AlBazzaz dan Muhammad bin Yaqub alMaqburi yang semuanya tinggal di Bashrah 1.

Al Imam Abu Ishaq Al Mawarzi Al syafi’i
Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad al-Marwazi, ulama besar dan pemimpin mahzab Syafi’i di Baghdad dan Mesir. Ia murid terbesar al-Imam Abu al-‘Abbas bin Suraij al-Baghdadi (249-306H/863-918 M). Pada mulanya Abu Ishaq al-Mawarzi ini menyebaran mazhab Syafi’i di Baghdad, menggantikan posisi gurunya Ibn Suraij. Namun pada akhir usianya, ia pindah ke Mesir dan menyebarkan mazhab Syafi’i di Mesir, hingga wafat disana pada tahun 340 H/ 951M dan jenazahnya dimakamkan bersebelahan dengan makam al-Imam Syafi’i. Al-Hafizh al-Khatib al-Baghdadi menyebutkan dalam kitabnya Tarikh Baghdad, bahwa al-Imam al-Asy’ari rutin menghadiri perkuliahan Abu Ishaq al-Mawarzi dalam materi fiqih Syafi’i setiap hari Jum’at di masjid jami’ al-Manshur 2. Informasi lainnya menyebutkan, bahwa al-Asy’ari belajar ilmu fiqih dari Abu Ishaq al-Mawarzi, sedangkan al-Mawarzi belajar ilmu kalam kepada al-Asy’ari 3.

Abu Ali al-Jubbai
Abu Ali Muhammad bin Abdul Wahab bin Salam AlJubba’i(235-303H/849-916M)pakar teologi tokoh mu’tazilah terkemuka dan pendiri aliran Jubba’iah salah satu aliran dalam mutazillah 4.Hubungan yang sangat dekat antara guru dan murid ini menjadikan AlAsy’ari menjadi kader mu’tazilah dan pada akhirnya mengantarnya menjadi tokoh mu’tazilah terkemuka.AlAsy’ari memilikikecerdasan yang luar biasa dan kemampuan yang hebat dalam membungkam lawan debatnya,sehingga tidak jarang Al Asy’ari mewakili AlJubba’i gurunya dalam forum perdebatan dengan kelompok luar mu’tazilah.AlJubba’i sering berkata kepada Al Asy’ari ,”Gantilah posisiku dalam perdebatan”.

Abu Hasim Al Jubba’i
Abu Hasyim Abdussalam bin Muhammad bin Abdul Wahab Al Jubba’i (247-321H/861-933M),putra Al Jubba’i pakar teologi dan tokoh mu’tazilah.Ia mendirikan Aliran Bashamiyyah,satu Aliran dalam mu’tazilah tidak ada data yang rinci hubungan antara Al Asy’ari dengan Abu Hasim Al Jubba’i,gurunya.
Dari pemaparan di ats dapat di simpulkan bahwa Al Asy’ari Al Asy’ari telah mempelajari ilmu-ilmu keislaman seperti hadits,tafsir,fiqih,ushul fiqh dll kepada beberapa ulama ahli hadits di kota Bashrah,sehingga hal ini menegaskan bahwa Al Asy’ari besar dan tumbuh dalam keluarga yang berfaham Sunni.Hanya saja perkembangan ini berubah setelah Al Asy’ari berusia 10 tahun dan ibunya menikah dengan Abu Ali Al Jubba’i tokoh mu;tazilah terkrmuka di Bashrah’sehingga sejak saat itu Al’asy’ari menekuni Aqidah mu,tazilah kepada Ayah tirinya tersebut.Sehingga Al Asy’ari benar-benar menjadi pakar terkemuka di kalangan mutazilah 5.

Dari Mu’tazilah ke Ahlusunnah waljama’ah
Al-imam Abu Hasan Al Asy’ari mengikuti aliran mu’tazilah hingga berusia 40 tahun.Namun kemudian setelah sekian lama menjadi tokoh mu’tazillah dan tidak jarang mewaili gurunya Al Jubba’i dalam forum-forum perdebatan akhirnya Al Asy’ari keluar dan kembali kepada ajaran Ahlu sunnah waljama’ah.Pertanyaan yang patut di kemukakan di sini adalah”Apakah latar belakang keluarnya Al Asy’ari dari mu’tazilah kepada Ahlu sunnah waljamaah?..
Menurut data sejarah yang pernah di sampaikan oleh para ulama seperti Al Hafizh ibn Asyakir Al Dimasyqi,Syamsudi Ibnu Kholikan,Al Imam Tajuddin Al Subki dll setidaknya ada 2 hal yang melatar belakangi perpindahan Al Asy’ari dari mu’tazilah ke Ahlu sunnah waljama’ah.

1).ketidakpuasan Al Asy’ari terhadap ideologi mu’tazillah yang selalu mendahulukan Akal tetapi tidak jarang menemukan jaln buntu dan mudah di patah kan oleh argumentasi akal yang sama.Ketidak puasan Al Asy’ari dapat di lihat dengan memperhatikan beberapa hal’antara lain dengan memperhatikan riwayat yang menyatakan bahwa sebelum Al Asy’ari keluar dari aliran mu’tazilah dia tidak keluar rumah selama 15 hari,kemudian pada hari jum’at setelahnya dia keluar ke masjid ja’mi dan menaiki mimbar dengan berpidato :

Sebenarnya saya telah menghilang selama 15 hari ini,selama itu saya meneliti semua dalil-semua ajaran yang ada,ternyata saya tidak menemukan jalan keluar.Dalil yang satu tidak lebih kuat dari pada dalil yang lain lalu aku memohon petunjuk kepada Allah ta,ala dan ternyata Allah ta,ala memberikan petunjuknya kepadaku untuk meyakini apa yang saya tulis dalam beberapa kitab ini.Mulai saat ini aku mencabut ajaran yang selama ini Aku yakini”.

Kemudian Al Asy’ari menyerahkan beberpa kitab yang di tulisnya sesuai dengan ajaran Ahlu sunnah waljama’ah kepada orang-orang di sana di antaranya adalah kitab Al-luma fi al-radd’ala ahl al-zaygh wa al-bida kitab yang memaparkan kerancuan mu’tazilah yang bejudul kasyf al-astar wa hatk al asrar dan kitab-kitab lain.Setelah kitab tersebut di baca oleh kalangan Ahli hadits dan fuqoha dari kalangan Ahlu sunnah waljama’ah mereka mengambil isinya,menadopsinya,meyakini kehabatan Al Asy’ari dan menjadikannya sebagai panutan 6.

Ketidakpuasan Al Asy’ari dengan faham mu’tazilah tersebut dapat di lihat dengan memperhatikan riwayat lain yangmengisahkan perdebatannya dengan AlJubba’i :

Al Asy’ari :”Bagaimana pendapatmu tentang nasib 3 orang yang meninggal dunia,satunya orang mukmin,satunya orang kafir dan satunya lagi anak kecil” ?

Al Jubba’i : “orang mukmin akan memperoleh derajat yang tinggi,orang kafir akan celaka dan anak kecil akan selamat.

Al Asy’ari : “Mungkinkah anak kecil tersebut meminta derajat yang tinggi kepada Allah “?

Al Jubba’i :”oh ‘tidak mungkin karena Allah akan berkata kepada anak itu”orang mukmin itu memperoleh derajat yang tinggi karena amalnya”,sedangkan kamu belum sempat beramal jadi kamu tidak bisa memperoleh derajat itu”.

Al Asy’ari : “Bagaimana kalau anak kecil itu menggugat kepada Allah dengan berkata”Tuhan itu bukan salah ku,”andaikan aku di beri umur panjang tentu aku akan beramal seperti orang mukmin itu”.

Al Jubba’i :”oh’tidak bisa,Allah akan menjawab “oh bukan begitu,justru aku telah mengetahui’bahwa apabila kamu diberikan umur panjang maka kamu akan durhaka,sehingga nantinya kamu akan di siksa,oleh karena itu demi menjaga masa depanmu akan kumatikan kamu sewaktu masih kecil sebelum kamu menginjak usia taklif”.

Al Asy’ari : “Bagaimana seandainya orang kafir tersebut menggugat kepada Allah dengan berkata,”Tuhan engkau telah mengetahui masa depan anak kecil itu dan juga masa depanku,tetapi mengapa engkau tidak memperhatikan masa depanku,dengan mematikan aku sewaktu masih kecil dulu,sehingga aku tergolong orang yang selamat seperti anak kecil itu dan engkau biarkan aku hidup hingga dewasa sehingga aku menjadi kafir dan akhirnya aku di siksa seperti sekarang ini”.
Mendengar pertanyaan Al Asy’ari tersebut Al Jubba’i menemui jalan buntu dan tidak mampu memberikan jawaban,Al Jubba’i hanya berkata”Kamu hanya bermaksud merusak keyakinan yang telah ada”.

Al Asy’ari :”Aku tidak bermaksud merusak keyakinan yang telah ada,akan tetapi guru tidak mampu menjawab pertanyaanku”.

2).Bermimpi bertemu Nabi Saw.Suatu ketika pada permulaan bulan Ramadhan,Al Asy’ari tertidur dan bertemu Nabi Saw,Beliau berkata :”Wahai Ali tolongalah pendapat-pendapat yang di riwayatkan dariku, karena itulah yang benar”.
Setelah terbangun,Al asy’ari merasakan mimpi itu sangat berat dalam pikirannya,dia terus memikirkannya apa yang dia Alami dalam mimpi itu.Pada pertengahan bulan Ramadhan,dia bermimpi lagi bertemu Nabi Saw,dan beliau berkata :”Apa yang kamu lakukan dengan perintahku dulu”?
Al Asy’ari menjawab :”Aku telah memberikan pengertian yang benar terhadap pendapat-pendapat yang di riwayatkan darimu”.
Nabi Saw berkata :”tolonglah pendapat-pendapat yang di riwayatkan dariku,karena itu yang benar”.

Setelah terbangun ari mimpinya Al asy’ari merasa terbebani dengan mimpi itu.Sehingga dia bermaksud meninggalkan ilmu kalam,dia akan mengikuti hadits dan akan terus membaca Alqur’an.Tetapi pada malam 27 Ramadhan,tidak seperti biasanya rasa kantuk yang begitu hebat menyerangnya,sehingga diapun tertidur dengan rasa kesal dalam hatinya,karena meninggalkan kebiasaannya untuk beribadah kepada Allah ta,ala.Dalam tidur ia bermimpi bertemu lagi dengan Nabi Saw untuk ketiga kalinya,Nabi Saw berkata :”Apa yang kamu lakukan dengan perintah ku dulu”?
ia menjawab :”Aku telah meninggalkan ilmu kalam dan berkonsentrasi menekuni alqur’an dan Alhadits”.
Nabi Saw berkata :”Aku tidak menyuruhmu meninggalkan ilmu kalam,tetapi Aku hanya memerintahmu membela pendapat- pendapat yang di riwayatkan dariku,karena itu yang benar”.
Ia menjawab :”Wahai Rasullallah,bagaimana aku mampu meninggalkan madzhab yang yang telah aku ketahui masalah-masalah dan dalil-dalilnya sejak 30 tahun yang lalu hanya karena mimpi”?
Nabi Saw berkata:”Andaikan Aku tidak tahu bahwa Allah Akan menolongmu dengan pertolonganNya,tentu Aku menjelaskan semua jawaban masalah-masalah(ajaran mu’tazilah)itu.Bersungguh-sungguhlah kamu dalam masalah ini,Allah akan menolongmu dengan pertolonganNya”.Setelah terbangun dari tidurnya Al asy’ari berkata :”selain kebenaran pasti hanya kesesatan”.

Lalu dia mulai membela hadits-hadits yang berkenaan dengan Ru’yah(melihat Allah di akhirat),syafa’at dan lain-lain.Ternyata setalah itu Al Asy’ari mampu memaparkan kajian-kajian dan dalil –dalil yang belum pernah di pelajarinya dariseorang guru,tidak dapat di bantah oleh lawan dan belum pernah di bacanya dalam suatu kitab 7.


14 : Abu Hasan Ali Al Hasani,Al Nadwi,Al sirah Al Nabawiyah (Beirut:Dar Al Syuruq,1984)hal 56.
15 : Hadits ini di riwayatkan oleh Al Bukhari(4037)dan Muslim(73)
16 : Al Hafizh Ibnu Asakir,Tabyin kidzd Almuftari(Damaskus:percetakan Al taufiq ,1347H)hal 66
17 : Al Hafizh Ibnu Asakir,Tabyin kidzd Almuftari(Damaskus:percetakan Al taufiq ,1347H)hal 35
18 : Al Dzahabi,Tadzkirah al Huffazh,juz 2(Beirut :Dar Ihya’Al Turats)hal 710,syiar A’lam Al Nubala’,juz 14 (Beirut : Muasalah Al Risalah 1994)
19 : Al Dzahabi,Tadzkirah al Huffazh,juz 2 hal 670,Al Zarkali-Al A’lam juz 5 hal 148 dll
20 : Al Khatib Al Bghdadi,Tarikh Bagdad,juz 4(Beirut : Dar Al Fikr ) hal 436
1 : Al Subki Thabaqot Al Syafi’iyah Al Kubro juz 3, hal 355,Azzabidi Ithaf Al sadat Al Mutaqqin,juz 2 (Beirut : Dar al fikr ) hal 3
2 : Tarikh Baghdad,juz 6, hal 11, wafayat al ayan juz 3,hal 284
3 : Tarikh Baghdad,juz 6, hal 11,ibn kholikan wafayat al ayan ,juz 1(Beirut : Dar Shadir 1994) hal 26(edisi ihsan abbas)siyar a’lam al nubala juz 15 hal 429
4 : Siyar A’lam Al nubala juz 14 hal 183 Al a’lam juz 6 hal 256 Umar Ridho kahhalah,Mu’jam Al Mu ‘Alifin jBeirut : Dar Ihya Al Thurats)hal 269 dll
5 :Fauqiyah Husain Mahmud,dalam pengantar kitab Al Ibanah an Ushul Al Diyanah(kairo : Dar Al Anshor,1977)hal 30
6 : Tabyin Kidzb al Muftari,hal 39-40,Thabaqot al Syafi’iyah juz 3 hal 219
7 : Tabyin Kidzb al Muftari hal 38,Wafayat Al Ayan hal 284,Thabaqot Al Syafi’iyah Al Kubro, juz 3,hal 219

Senin, 27 September 2010

Tingkatan Hukum Keimanan

ma’rifat : " idroqun jazimun mutobiqun lilwaki'i nasyeum an dalillih."
Artinya : "Menemukan suatu kemantapan yang sesuai dengan fakta yang timbul atau di kuatkan dengan dalil."

pencapaian hukum keimanan seseorang hanya di hukumi 2 kategori
mutobekoh lil waki,i (sesuai dengan fakta)

ghoiri mutobekoh lil waki,i ( tidak sesuai dengan fakta )

mutobekoh lil waki,i (sesuai dengan fakta) ada 2 pencapaian yaitu :

1.Ilmu : keimanan seseorang yang di dasari dengan ilmu ( pengetahuan ) yang benar jumhur ulama sepakat (ijma)akan ke-syah –an nya iman tersebut inilah yang di sebut dengan mari,fat

2.itiqod / yakin : keyakinan seseorang akan allah ta,ala yang sesuai dengan fakta tapi tidak di dasari dengan ilmu pengetahuan yang benar.
Contoh 1:
seseorang yang meyakini bahwa Allah ta,ala adalah pencipta alam ini,ia sangat meyakini dengan seyakin- yakinnya dan tidak akan merubah keyakinannya tersebut walaupun di bunuh sekalipun.Tetapi ketika di tanya apa bukti bahwa Allah ta,ala itu ada ? ia menjawab “adanya alam semesta dan seisinya ini”.ketika di tanya kembali “jika Alam semesta ini tidak ada apakah Allah ada ? ia menjawab “ ya tidak ada “ atau ia menjawab “ wah saya tidak berani mengatakannya”atau ia menjawab”saya tidak tahu”atau ia menjawab “wah ini akal-akalan kamu saja” ..pada dasarnya ia tidak mempunyai jawaban yang pas dengan pertanyaan tersebut sehingga ia tidak bisa mendalili ,karena dari tidak adanya ilmu untuk menjawab hal tersebut.keyakinannya memang sesuai dengan fakta ,maksudnya adalah bahwa cocok dengan fakta apa yang di katakannya bahwa yang menciptakan Alam ini adalah Allah ta,ala,tetapi cocoknya hanya sebatas sebutannya saja” Allah” (namanya saja tetapi tidak cocok dengan apa yang di sebut:red)
inilah yang di sebut dengan taklid

(muqolid),para Ulama berbeda pendapat tentang hal ini tentang ke syah-hannya alias masih di perselisihkan (mutakhlif)

Contoh 2 :
sama halnya dengan contoh pertama,seseorang yang meyakini bahwa Allah ta,ala adalah Tuhan pencipta alam semesta ini tetapi ketika di tanya kembali seperti apa Tuhan yang kamu yakini yang kamu sebut dengan ‘Allah itu ?dia menjawab” Allah itu bersemayam di Arasy atau Allah menempat di Arasy ,atau Allah punya 2 tangan, atau Allah lebih itu lebih tahu dari kalian, atau Allah itu sangat besar lebih besar dari Alam ini,atau pokoknya yang seperti di Alqur,an saja,atau Allah itu pokoknya sama yang kaya ustad saya bilang..dsb dsb
Pengakuannya tentang Tuhan yang menciptakan Alam ini adalah’ Allah ‘adalah memang sesuai dengan faktanya tetapi pengetahuannya tentang apa yang di sebut alllah adalah sangat keliru..!


ghoiri mutobekoh lil waki,i ( tidak sesuai dengan fakta ) ada 3 pencapaian yaitu:
3.syak (prasangka/ragu) ibarat seseorang yang takut keluar malam karena takut kalau-kalau ada setan mencekiknya karena dari prasangkanya (bi ghoiri ilmin:tidak dengan ilmu).Dia meyakini adanya Allah ta,ala berdasarkan prasangkanya semata.dari syak akan menimbulkan

4.zan ,yaitu ‘seperti halnya seseorang tadi akhirnya berani juga keluar malam karena berbagai pertimbangan/ada desakan-desakan/indikasi yang membuatnya berani, tapi tetap saja karena keberaniannya tersebut di hasilkan dari prasangkanya bukan atas dasar ilmu pengetahuan yang benar ,keesokan harinya ia menjadi ragu lagi / takut lagi . Dari syak bisa juga menjadi

5.waham “ seperti hal nya juga seseorang tadi berani juga keluar malam
walaupun tidak ada pertimbangan /petunjuk/indikasi yang membuatnya berani tapi dia nekad saja.apalagi yang begini karena keberaniannya tidak di dasari lmu pengetahuan yang benar maka esoknya ia pun akan ragu lagi /takut lagi.Iman model begini jika jatuh pada orang-orang islam bisa jadi sesuai dengan fakta hanya dengan sebutannya saja yaitu ALLAH tetapi tetapi sama sekali jauh dari pada apa yang di sebut dengan sebenarnya.Dan jumhur ulama sepakat akan batalnya iman model begini.

Seperti halnya orang di luar islam yang meyakini adanya pencipta alam ini mereka menyebutnya dengan sebutan yang bermacam-macam.orang nashroni yang meyakini ada sifat-sifat ketuhanan pada Nabi Isa as,orang Budha dengan sang Budha,Hindu dengan dengan dewa-dewa & Brahmanya,yahudi dengan Yahwehnya,majusi dengan api sebagai sesembahannya dsb..merekapun mantap(jazimun) dengan keyakinan mereka, dapat di maklumi mereka berbeda dalam penyebutan karena memang kitab sucinya berbeda( Allah dalam islam:red) tetapi dalam makna yang di sebutpun mereka berbeda dan didalam pendalilan tentang keTuhanan- yang telah di sebutkan di atas mereka berbeda jauh dengan apa yang ada dalam islam.
yang miris adalah pada orang islam sendiri mereka mengaku Allah ta,ala sebagai Tuhannya ,mereka menyebut Allah sebagai Tuhannya tetapi tetapi karena hanya menggunakan prasangkanya SYAK akhirnya mereka bukan menyembah kepada allah ta,ala tetapi hanya kepada prasangka-prasangkanya saja yang ada dalam benaknya itu hanya karena mereka Lalai akan fardhu Ain-nyapun (menuntut ilmu agama) demikian adanya akan terkena keimanan model syak ini.. Naudzubillah


Muqadimah syarhul qubro- Imam sanusi

Kehalusan, Kelembutan, dan Kesabaran Rasulullah

Merampas dan mengambil hak orang lain dengan paksa merupakan ciri orang-orang zhalim dan jahat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memancangkan pondasi-pondasi keadilan dan pembelaan bagi hak setiap orang agar mendapatkan dan mengambil haknya yang dirampas. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menjalankan kaidah tersebut demi kebaikan dan semata-mata untuk jalan kebaikan dengan bimbingan karunia yang telah Allah curahkan berupa perintah dan larangan. Kita tidak perlu takut adanya kezhaliman, perampasan, pengambilan dan pelanggaran hak di rumah beliau

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah sama sekali memukul seorang pun dengan tangannya kecuali dalam rangka berjihad di jalan Allah. Beliau tidak pernah memukul pelayan dan kaum wanita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah membalas suatu aniaya yang ditimpakan orang atas dirinya. Selama orang itu tidak melanggar kehormatan Allah Namun, bila sedikit saja kehormatan Allah dilanggar orang, maka beliau akan membalasnya semata-mata karena Allah.” (HR. Ahmad).

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan: “Suatu kali aku berjalan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau mengenakan kain najran yang tebal pinggirannya. Kebetulan beliau berpapasan dengan seorang Arab badui, tiba-tiba si Arab badui tadi menarik dengan keras kain beliau itu, sehingga aku dapat melihat bekas tarikan itu pada leher beliau. ternyata tarikan tadi begitu keras sehingga ujung kain yang tebal itu membekas di leher beliau. Si Arab badui itu berkata: “Wahai Muhammad, berikanlah kepadaku sebagian yang kamu miliki dari harta Allah!” Beliau lantas menoleh kepadanya sambil tersenyum lalu mengabulkan permin-taannya.” (Muttafaq ‘alaih).

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam baru kembali dari peperangan Hunain, beberapa orang Arab badui mengikuti beliau, mereka meminta bagian kepada beliau. Mereka terus meminta sampai-sampai beliau terdesak ke sebuah pohon, sehingga jatuhlah selendang beliau, ketika itu beliau berada di atas tunggangan. Beliau lantas berkata: “Kembalikanlah selendang itu kepadaku, Apakah kamu khawatir aku akan berlaku bakhil Demi Allah, seadainya aku memiliki unta-unta yang merah sebanyak pohon ‘Udhah ini, niscaya akan aku bagikan kepadamu, kemudian kalian pasti tidak akan mendapatiku sebagai seorang yang bakhil, penakut lagi pendusta.” (HR. Al-Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah dan telah dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani).

Merupakan bentuk tarbiyah dan ta’lim yang paling jitu dan indah adalah berlaku lemah lembut dalam segala perkara, dalam mengenal maslahat dan menolak mafsadat.

Kecemburuan yang dimiliki para sahabat telah mendorong mereka untuk menyanggah setiap melihat orang yang keliru dan tergelincir dalam kesalahan. Mereka memang berhak melakukan hal itu! Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang lembut dan penyantun melarang mereka melakukan seperti itu, karena orang itu (pelaku kesalahan itu) jahil atau karena mudharat yang timbul dibalik itu lebih besar. Tentu saja, perilaku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih utama untuk diteladani.

Abu Hurairah menceritakan: “Suatu ketika, seorang Arab Badui buang air kecil di dalam masjid (tepatnya di sudut masjid). Orang-orang lantas berdiri untuk memukulinya. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan: “Biarkanlah dia, siramlah air kencingnya dengan seember atau segayung air. Sesungguhya kamu ditampilkan ke tengah-tengah umat manusia untuk memberi kemu-dahan bukan untuk membuat kesukaran.” (HR. Al-Bukhari).

Kesabaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menyebarkan dakwah layak menjadi motivasi bagi kita untuk meneladaninya. Kita wajib berjalan di atas manhaj (metode) beliau di dalam berdakwah semata-mata karena Allah tanpa membela kepentingan pribadi.

‘Aisyahradhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “Apakah ada hari yang engkau rasakan lebih berat daripada hari peperangan Uhud?” Beliau menjawab: “Aku telah mengalami berbagai peristiwa dari kaummu, yang paling berat kurasakan adalah pada hari ‘Aqabah, ketika aku menawarkan dakwah ini kepada Abdu Yalail bin Abdi Kalaal namun dia tidak merespon keinginanku. Akupun kembali dengan wajah kecewa. Aku terus berjalan dan baru tersadar ketika telah sampai di Qornuts Tsa’alib (sebuah gunung di kota Makkah). Aku tengadahkan wajahku, kulihat segumpal awan tengah memayungiku. Aku perhatikan dengan saksama, ternyata Malaikat Jibril ada di sana. Lalu ia menyeruku: “Sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaum-mu dan bantahan mereka terhadapmu. Dan aku telah mengutus malaikat pengawal gunung kepadamu supaya kamu perintahkan ia sesuai kehendakmu. Kemudian malaikat pengawal gunung itu memberi salam kepadaku lalu berkata: “Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu dan bantahan mereka terhadapmu, dan aku adalah malaikat pengawal gunung, Allah telah mengutusku kepadamu untuk melaksanakan apa yang kamu perintahkan kepadaku. Sekarang, apakah yang kamu kehendaki jika kamu menghendaki agar aku menimpakan kedua gunung ini atas mereka, niscaya aku lakukan!” Beliau menjawab: “Tidak, justru aku berharap semoga Allah mengeluarkan dari tulang sulbi mereka keturunan yang menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya.” (Muttafaq ‘alaih).

Pada hari ini, sering kita lihat sebagian orang yang bersikap terburu-buru dalam berdakwah. Berharap dapat segera memetik hasil. Hanya membela kepentingan pribadi yang justru hal itu merusak dakwah dan mengotori keikhlasan. Oleh sebab itu, berapa banyak kelompok-kelompok dakwah yang gagal karena individu-individunya tidak memiliki kesabaran dan ketabahan!

Setelah bersabar dan berjuang selama bertahun-tahun, barulah terwujud apa yang dicita-citakan Rasulullah.

Dalam sebuah syair disebutkan:
Bagaimanakah mungkin dapat diimbangi seorang insan terbaik yang hadir di muka bumi. Semua orang yang terpandang tidak akan mampu mencapai ketinggian derajat-nya.
Semua orang yang mulia tunduk di hadapannya.
Para penguasa Timur dan Barat rendah di sisi-nya.

Abdullah bin Mas’ud mengungkapkan: “Sampai sekarang masih terlintas dalam ingatanku saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisahkan seorang Nabi yang dipukul kaumnya hingga berdarah. Nabi tersebut mengusap darah pada wajahnya seraya berdoa: “Ya Allah, ampunilah kaumku! karena mereka kaum yang jahil.” (Muttafaq ‘alaih).

Pada suatu hari ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tengah melayat satu jenazah, datanglah seorang Yahudi bernama Zaid bin Su’nah menemui beliau untuk menuntut utangnya. Yahudi itu menarik ujung gamis dan selendang beliau sambil memandang dengan wajah yang bengis. Dia berkata: “Ya Muhammad, lunaskanlah utangmu padaku!” dengan nada yang kasar. Melihat hal itu Umar pun marah, ia menoleh ke arah Zaid si Yahudi sambil mendelikkan matanya seraya berkata: “Hai musuh Allah, apakah engkau berani berkata dan berbuat tidak senonoh terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di hadapanku!” Demi Dzat Yang telah mengutusnya dengan membawa Al-Haq, seandainya bukan karena menghindari teguran beliau, niscaya sudah kutebas engkau dengan pedangku!”

Sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memperhatikan reaksi Umar dengan tenang. Beliau berkata: “Wahai Umar, saya dan dia lebih membutuhkan perkara yang lain (nasihat). Yaitu engkau anjurkan kepadaku untuk menunaikan utangnya dengan baik, dan engkau perintahkan dia untuk menuntut utangnya dengan cara yang baik pula. Wahai umar bawalah dia dan tunaikanlah haknya serta tambahlah dengan dua puluh sha’ kurma.”

Melihat Umar menambah dua puluh sha’ kurma, Zaid si Yahudi itu bertanya: “Ya Umar, tambahan apakah ini?
Umar menjawab: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkanku untuk menambahkannya sebagai ganti kemarahanmu!”
Si Yahudi itu berkata: “Ya Umar, apakah engkau mengenalku?”
“Tidak, lalu siapakah Anda?” Umar balas bertanya.
“Aku adalah Zaid bin Su’nah.” jawabnya.
“Apakah Zaid si pendeta itu?” tanya Umar lagi.
“Benar!” sahutnya.
Umar lantas berkata: “Apakah yang mendorongmu berbicara dan bertindak seperti itu terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Zaid menjawab: “Ya Umar, tidak satupun tanda-tanda kenabian kecuali aku pasti mengenalinya melalui wajah beliau setiap kali aku memandangnya. Tinggal dua tanda yang belum aku buktikan, yaitu: apakah kesabarannya dapat memupus tindakan jahil, dan apakah tindakan jahil yang ditujukan kepadanya justru semakin menambah kemurahan hatinya. Dan sekarang aku telah membuktikannya. Aku bersaksi kepadamu wahai Umar, bahwa aku rela Allah sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad sebagai nabiku. Dan Aku bersaksi kepadamu bahwa aku telah menyedekahkan sebagian hartaku untuk umat Muhammad.”
Umar berkata: “Ataukah untuk sebagian umat Muhammad saja sebab hartamu tidak akan cukup untuk dibagikan kepada seluruh umat Muhammad.”
Zaid berkata: “Ya, untuk sebagian umat Muhammad.
Zaid kemudian kembali menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan menyatakan kalimat syahadat “Asyhadu al Laa Ilaaha Illallaahu, wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu wa Rasuuluhu”. Ia beriman dan membenarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Al-Hakim dalam kitab Mustadrak dan men-shahihkannya).

Cobalah perhatikan dialog yang panjang tersebut, sebuah pendirian dan kesudahan yang mengesankan. Semoga kita dapat meneladani junjungan kita nabi besar Muhammad. Meneladani kesabaran beliau dalam menghadapi beraneka ragam manusia. Dan dalam mendakwahi mereka dengan lemah lembut dan santun. Memberikan motivasi bila mereka berlaku baik, serta menumbuhkan rasa optimisme di dalam diri mereka.

‘Aisyahradhiyallahu ‘anhamenceritakan: “Suatu kali aku pergi melaksanakan umrah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari kota Madinah. Ketika tiba di kota Makkah, aku berkata: “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ayah dan ibuku sebagai tebusannya, engkau mengqasar shalat namun aku menyempurnakannya, engkau tidak berpuasa justru aku yang berpuasa.” Beliau menjawab: “Bagus, wahai ‘Aisyah!” Beliau sama sekali tidak mencela diriku.” (HR. An-Nasaai).

Sifat Penduduk Ahli Surga dan Neraka

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الجنَّةِ : كُلُّ ضَعِيْفٍ مُتَضَعِّفٍ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ ، أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأََهْلِ النَّارِ: كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw:

“Ketahuilah, maukah kukabarkan pada kalian tentang (sebagian sifat) penduduk sorga?, semua yang lemah (tidak berdaya), dan rendah hati (berbuat seakan tak berdaya karena rendah hati), jika mereka berdoa dengan bersumpah atas nama Allah, maka akan langsung dikabulkan, maukah kukabarkan kalian tentang (sebagian sifat) penduduk neraka?, semua yang suka dengan pertengkaran, suka mengumpulkan harta namun sulit mengeluarkannya (tamak akan harta namun kikir), dan menyombongkan diri” (Shahih Bukhari)

ImageAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا ...

Limpahan puji kehadirat Allah Yang telah membuat sanubari kita mau mendatangi dan mengunjungi anugerah dan kelembutan Allah, maka sampailah kita ke tempat ini yang merupakan gerbang kemuliaan yang kekal, gerbang keluhuran dunia dan akhirah, gerbang kesucian dunia dan akhirah, tempat kita mencapai kemuliaan dan meninggalkan kehinaan untuk mencapai kemuliaan yang lebih tinggi lagi. Tangga-tangga kesucian dari Allah terbuka untukku dan kalian, maka jawablah tawaran terindah dari Yang Maha Indah, Yang memanggil hamba-hamba yang diciptanya untuk mencapai sesuatu yang indah di dunia dan akhirah, di dunia dengan keindahan yang fana dan di akhirah dengan keindahan yang kekal, dan semua yang menyambung dirinya dengan Sang Maha Indah akan diperindah hari-harinya, maka mohonlah kepada Yang Maha Indah semoga aku dan kalian diperindah dalam setiap siang dan malam kita, dunia dan akhirah kita, setiap nafas kita, setiap lintasan pemikiran kita, setiap waktu dan keadaan kita. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ ( آل عمران :185 )

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" ( Ali Imran: 185)

Semua yang hidup pasti akan merasakan kematian, dan kematian bagi para pendosa adalah akhir dari kebahagiaan dan awal dari kehinaan. Namun kematian bagi hamba yang rindu pada Sang Maha Indah adalah berakhirnya segala cobaan dan bermulanya keindahan yang kekal. Tiadalah kehidupan dunia itu kecuali panggung sandiwara, yang kaya belum tentu bahagia dan yang miskin belum tentu dalam keadaan susah bahkan bisa jadi dalam hari-harinya selalu bahagia, bisa saja orang yang kelihatannya mulia dan kaya barangkali dia dalam kesusahan dan sangat mendambakan kemerdekaan seperti orang-orang yang miskin. Orang-orang yang semakin tinggi jabatannya hakikatnya ia semakin terpenjara dan semakin terjajah oleh jabatannya. Sedangkan orang yang berada di pinggiran jalan, bebas kapan saja dia mau makan ia bisa makan, tetapi orang yang sudah bekerja sebagai pegawai untuk makan ada waktu yang ditentukan, semakin tinggi jabatannya maka semakin sulit gerakannya, semakin penuh alam pemikirannya maka semakin sulit ia merasakan keindahan dan semakin terganggu istirahatnya, sedangkan orang yang susah kapan pun mau tidur ia bisa tidur dan terserah kapan ia mau bangun, tetapi tidak demikian dengan orang yang semakin tinggi jabatannya di dunia. Maka kaya dan miskin bukanlah menjadi tolak ukur, kaya ataupun miskin, jabatan rendah ataupun tinggi kesemuanya itu selalu terjadi sepanjang bumi diciptakan, dari generasi ke generasi mereka hidup ada yang dalam kesusahan dan ada yang dalam kebahagiaan, ada yang dalam kehinaan dan ada yang dalam kemuliaan, ada yang dalam derajat tinggi dan ada yang dalam derajat rendah, ada yang dalam musibah dan ada yang dalam kenikmatan, kesemunya itu telah terjadi dan akan terus terjadi, aku dan kalian sedang melewatinya kemudian akan melupakannya dan terlepas darinya, dan berpindah ke generasi berikutnya, demikian yang terjadi mulai dari ayahanda kita sayyidina Adam As, dan yang kekal dan abadi adalah bakti kepada Allah, cinta Allah, rindu Allah, getaran jiwa yang bersambung dengan cahaya keluhuran yang kekal, Yang Maha Melihat setiap getaran perasaan hamba-Nya, Yang Maha Melihat setiap apa yang difikirkan oleh hamba-Nya, Yang Maha Melihat apa yang akan terjadi pada hamba-Nya, Yang Maha menghargai keinginan hamba yang ingin dekat kepada-Nya, Yang Maha menyambut hamba yang ingin kembali dari kehinaan kepada keluhuran atau menambah dari keluhuran menjadi lebih luhur lagi, Dialah Yang Maha Baik melebihi segala yang baik karena semua kebaikan adalah milik-Nya dan ciptaan-Nya, Dialah Yang Maha berjasa dari semua yang berjasa, Yang memberi kita jasad, Yang memberi kita kehidupan, Yang menghamparkan bumi untuk kita, yang menciptakan hewan, tumbuhan, bulan, matahari dan segala sesuatu yang ada di daratan dan di lautan tidak lain hanyalah untuk mendekat kita kepada-Nya, untuk mencapai cinta-Nya, untuk mencapai kasih sayang-Nya, setiap detikmu adalah lamaran cinta Allah agar engkau menerima cinta Rabbul 'alamin. Hadirin hadirat, siapa yang tidak kita inginkan cintanya ini?, siapa yang selalu kita tolak lamrannya ini?, setiap detik kita selalu ingin berpaling dari ibadah, ingin berpaling dari cinta Allah, ingin selalu mentalaq Allah!. Namun Allah subhanahu wata'ala Maha Baik dan tidak memutus hamba-Nya meskipun hambnya berkali-kali mengecewakan-Nya, namun perasaan yang paling lembut dari semua yang mempunyai perasaan lembut, Sang pencipta perasaan, Allah mempunyai perasaan Yang Maha Lembut. Allah mempunyai siksa yang pedih namun kelembutan-Nya melebihi kemurkaan-Nya. Oleh sebab itu selalu lah beristighfar atas nafas-nafas kita yang terlewat dalam dosa, karena orang yang selalu hidup dalam dosa bagaikan orang yang tenggelam dalam samudera kegelapan dan ditimpa gelombang kegelapan, sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala:

أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ ( النور :40 )

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, hampir-hampir dia tiada dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun" (QS. An Nur: 40)

Orang yang selalu dalam dosa itu bagaikan hidup dalam lautan di malam yang gelap gulita, dalam kegelapan itu ia berada di tengah samudera yang ditindih oleh gelombang yang gelap, di atas gelombang itu ada gelombang yang gelap lagi, dan diatasnya ditutup oleh awan yang gelap, kegelepan di atas kegelepan, sampai-sampai untuk melihat tangannya sendiri ia tidak bisa melihatnya, karena gelapnya keadaan hatinya. Apa maksudnya?, maksudnya ia tidak bisa melihat keindahan dan cahaya kenikmatan Allah dengan melihat tangannya, saat ia melihat tangannya seakan-sekan begitu saja adanya, padahal darimana tangan itu?, milyaran sel tulang, milyaran sel daging, milyaran sel darah, milyaran sel urat-urat, milyaran sel yang membutuhkan energi, membutuhkan mineral, membutuhkan kehidupan, ada pergantian dan ada kematian, kesemuanya ini siapa yang mengaturnya?!, siapa yang mengasuhnya?!. Jika tangan ini terangkat sekali gerakan hal itu tidak bisa kita bayar walaupun dengan segala alam semesta beserta isinya, kita tidak bisa membeli satu sel pun dalam tubuh ini kecuali dengan kehidupan yang dikehendaki Allah, jika Allah tidak menghendaki maka berhentilah seluruh fungsi sel tubuh kita. Kita lahir ke bumi bukan dengan kemauan kita, tidak ada manusia yang terlahir ke bumi karena dia sendiri yang memintanya, bayi yang terlahir tidak tau mengapa ia dilahirkan, hal ini menunjukkan bahwa kehidupan bukan dari keinginan manusia, tetapi dari keinginan sang pencipta. Orang yang terlahir tidak tau tentang kenikmatan mata, tetapi Allah telah memberinya sebelum ia memintanya, apakah seseorang tidak diberi kenikmatan berbicara sebelum ia memintanya?!, dan ia tidak tau betapa berharganya nikmat berbicara dan betapa rindu dan cemburunya orang yang tidak bisa berbicara jika melihat orang yang bisa berbicara. Betapa mahalnya orang yang bisa berdiri dan berjalan satu atau dua meter daripada orang yang tidak bisa berjalan. Saya dulu hampir 6 bulan di kursi roda, dokter mengatakan butuh waktu 8 tahun untuk bisa berdiri lagi karena over dosis di ruang ICU, salah satu rumah sakit di Jakarta terlalu banyak memberi obat asma yang diinfuskan ke tubuh sehingga membuat tulang tempurung di lutut menjadi melembek dan tidak keras maka tidak bisa diobati, butuh waktu 8 tahun baru bisa berdiri, jadi hanya di kursi roda, dan Alhamdulillah hanya sampai 6 bulan saja kemudian Allah izinkan kembali hamba ini untuk berdiri. Namun di saat saya dalam keadaan seperti itu, sungguh saya sangat cemburu melihat orang yang bisa berjalan. Ketika saya duduk di tempat tidur dan merasa haus dan ingin minum, gelas yang berisi air minum yang hanya 2 meter di depan saya, saya tidak bisa mengambilnya dan menunggu orang lain yang mengambilkannya, jika tidak ada orang yang datang membantu saya maka saya tidak bisa minum walaupun air minum itu tersedia, saat itu saya cemburu terhadap orang yang bisa berjalan dengan mudahnya, betapa berharganya nikmat berdiri itu. Namun ketika kita terkena musibah janganlah terburu-buru mencela Allah, karena barangkali musibah itu akan selalu membuat kita ingat akan kenikmatan Allah subhanahu wata'ala. Dan juga kenikmatan-kenikmatan yang lainnya seperti melihat, mendengar dan lainnya, bagaimana jika kita tidak bisa melihat?!, kita tidak akan tau perbedaan warna dan bentuk, apalagi dia yang sudah pernah melihat kemudian ia menjadi buta, bagaimana perasaannya, begitu cemburunya ia kepada yang bisa melihat, dimana dia terkadang terbentur disana sini, ditipu orang, ditertawakan orang dan lainnya, namun ingatlah bahwa setiap kesedihan itu diganjar oleh Sang Maha Baik dengan pahala dan keluhuran. Allah subhanahu wata'ala mengabarkan kepada sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Allah menurunkan malaikat untuk orang-orang yang buta seraya berfirman: "lihatlah hamba-Ku yang telah Kuambil kedua matanya, apakah ia bersabar?", maka malaikat itu menjawab: "hamba itu bersabar wahai Allah", maka Allah berfirman: "bangunkan surga untuknya". Maka terbaslah ia dari segala hisab, lepaslah ia dari segala dosa. Allah memerintahkan kepada malaikat untuk membangunkan surga baginya, mengapa?, karena ia bersabar dalam musibah yang ia hadapi. Hadirin hadirat, demikianlah keadaan orang-orang di dunia yang cemburu dengan orang yang sukses, orang-orang yang diberi keluasan harta oleh Allah dan lainnya, tetapi kelak di hari kiamat mereka yang sukses di dunia akan cemburu dengan orang-orang yang keadaannya susah semasa di dunia.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Hadits yang telah kita baca tadi, Rasulullah bertanya kepada para sahabat: "Maukah kalian kuberitahu tentang ciri-ciri penduduk surga seperti apa?", maksudnya bukan kesemuanya tetapi diantara sifat-sifatnya, maka Rasulullah melanjutkan: "Semua orang-orang yang lemah (dalam riwayat lain peminta-minta yang terusir dari pintu rumah)", terhadap orang yang dha'if (lemah) kita harus berhati-hati janganlah sampai kita menzhaliminya, karena jika dia berdoa kepada Allah maka Allah tidak akan menolaknya. Tetapi ada yang lebih berbahaya dari seorang dha'if dia adalah mutadha'if yaitu seorang yang mampu namun ia sangat merendahkan dirinya sehingga tidak terlihat kemampuan dan kekuatannya, tidak terlihat bahwa dia adalah seorang yang mempunyai kedudukan, tidak terlihat kalau dia seorang yang mempunyai keluhuran dan kemuliaan, ia selalu merendahkan dirinya serendah rendahnya, orang yang seperti itu lebih berbahaya lagi maka hati-hati terhadap orang seperti itu jangan sampai kita menzhaliminya. Dulu saat saya belajar di Tarim Hadramaut, As Syaikh Fadhl Bafadhal Ar adalah ketua mufti ( ahli fatwa) di Tarim dan di saat itu ada 5 mufti. Mufti adalah ahli fatwa yang sudah memahami dan mendalami kesemua ilmu (hadits, fiqh, tafsir dan lainnya) dalam 4 madzhab. Ketika itu saya melihat para mufti membawa tumpukan buku sedangkan Syaikh Fadhl hanya bersenderan saja tetapi kesemua ilmu sudah menempel di kepala beliau, sehingga beliau hafal suatu pembahasan dalam kitab-kitab beserta halamannya. Dan saat pertama kali datang kami tidak mengenali beliau, hanya kami pernah melihat orang tua yang hadir di majleis ta'lim (tentunya tidak sebanyak ini) mungkin sekitar ratusan orang saja, di saat itu orang tua itu duduk di pojok belakang bersama orang yang biasa menuangkan air putih dan kopi, beliau mengenakan sorban dan pakaiannya biasa saja, maka kami mengira bahwa dia adalah orang yang menuangkan kopi juga, kami tidak begitu peduli dengan dia apalagi di saat itu kami datang terlambat, kami melihat beliau dan beliau pun melihat kami. Setelah selesai majelis maka semua orang berebutan untuk bersalaman dengan beliau, ternyata beliau adalah Syaikh Fadhl ketua mufti Tarim Hadramaut, subhanallah sungguh sangat merendahkan diri. Maka terhadap orang yang seperti ini berhati-hatilah karena jika mereka bersumpah dengan nama Allah maka akan Allah akan mengabulkan, berhati-hatilah terhadap para pengemis di jalanan barangkali kita akan cemburu dengan keadaannya kelak di hari kiamat, sekarang kita melihat ia kesusahan mungkin nanti kita akan cemburu dengan istananya kelak di surga, namun bukan berarti kita bertujuan untuk menjadi seperti mereka tetapi hal itu menjadi pelajaran bagi kita, karena Allah subhanahu wata'ala mengajarkan kita untuk berprasangka baik, maka berhati-hatilah kita terhadap orang yang lemah atau yang merendahkan diri, karena orang itu belum tentu lemah. Diriwayatkan ketika seorang 'arif billah yang mempunyai murid, sepulangnya dari pasar murid ini berkata kepada gurunya: "wahai guruku, berilah aku Ism Al A'dzham", maka gurunya berkata: "kenapa, apa yang engkau inginkan dengan Ism Al A'dzham?". Ism Al A'dzham ini jika seseorang berdoa dengannya maka akan dikabulkan doanya, maka murid itu berkata: " Tadi saya ke pasar, saya melihat ada seorang berkuda yang kaya raya dan membawa pedang, dan saya melihat ada seorang kakek yang sangat tua dan lemah membawa kayu bakar dari hutan untuk dijual di pasar, dan orang yang berkuda yang kaya raya itu merenggut kayu itu begitu saja, maka orang tua itu berkata: "mana upahnya?, saya mengumpulkan kayu-kayu ini dari hutan untuk dijual di pasar", tetapi lelaki berkuda itu justru menendangnya kemudian pergi, maka saya sangat marah terhadap lelaki itu, padahal dia mampu untuk membayar harga kayu itu, begitu jahatnya dia terhadap orang tua yang sudah bersusah payah mengumpulkan kayu dari hutan, maka jika aku memiliki Ism Al A'zham aku akan mendoakan orang itu agar celaka, sebab dia mampu untuk mencari kayu bakar dan mungkin hanya dalam beberapa jam saja dia akan mendapatkannya, tetapi orang tua itu mungkin butuh waktu satu hari untuk mendapatkan kayu bakar karena dia sudah lanjut usia dan sangat lemah". Maka gurunya berkata: "beritahu kepadaku tentang ciri-ciri orang tua itu?", maka murid itupun menjelaskan ciri-ciri kakek tua itu kepada gurunya. Hadirin hadirat, jika orang tua itu berdoa maka celakalah lelaki berkuda itu, namun dia adalah orang yang rendah diri yang berjiwa sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah kalau mau berdoa untuk kecelakan kuffar quraisy, sekali ia mengangkat tangannya maka akan terpendam seluruh kuffar quraisy kedalam bumi dalam sekejap. Nabiyullah Nuh As telah berdoa sebagaimana dalam firman Allah:

وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا، إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوا إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا ( نوح: 26 )

" Nuh berkata: "Ya Rabbku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi" (QS. Nuh: 26 )

Maka Allah menjawab doa itu, Allah turunkan hujan sebanyak-banyaknya dan memerintahkan bumi untuk memuntahkan air sebanyak-banyaknya, dan tidak satu pun daratan yang tersisa di muka bumi, kecuali perahu nabiyullah Nuh As. Barangkali itu adalah akhir dari dinasti dinosaurus dan lainnya, karena di saat itu kesemuanya tenggelam oleh air dan yang tersisa hanyalah hewan-hewan yang dibawa oleh nabiyullah Nuh As.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Nabi Muhammad rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah pemimpin para nabi dan rasul, tetapi ketika beliau dilempari kotoran onta beliau hanya diam saja dan tidak bergeming dari sujudnya, sampai putrinya sayyidah Fathimah Az Zahra' berlari menangis dan berkata: "wahai para tetangga janganlah kalian berlaku demikian, tidaklah sepantasnya kalian melempari punggung ayahku dengan kotoran onta di saat beliau bersusujud di depan ka'bah", maka ketika itu Rasulullah bangkit dan menenangkan putrinya an berkata: "wahai putriku tenanglah, akan datang suatu waktu dimana ajaran ayahmu masuk ke semua rumah penduduk dunia ini, di barat dan timur", demikian indahnya budi pekerti sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Melanjutkan hadits tadi, kemudian Rasulullah bersabda: "maukah kalian kutunjukkan ciri-ciri penduduk neraka, mereka adalah orang yang senang mencaci maki orang lain, orang yang selalu mengumpulkan harta dan tidak mau mengeluarkannya, dan orang yang menyobongkan dirinya", itu adalah sebagian dari sifat penghuni neraka, dan kita mempunyai sanubari yang belum tentu bersih dari sifat-sifat itu, namun kita mempunyai Sang Pencipta Yang Maha Mampu menghapus kesemua sifat itu dari sanubari kita dan menggatikan dengan kesucian, oleh sebab itu berkata hujjatul islam wabarakatul anam Al Imam Abdullah bin 'Alawy Al Haddad dalam munajatnya :

قَدِ اسْتَـعَنْتُكَ رَبِّيْ عَلَى مُدَاوَاةِ قَلْبِيْ وَحَلِّ عُقْدَةِ كَرْبِيْ فَانْظُرْ إِلَى الغَمِّ يَنْجَال

" Sungguh telah kupasrahakan (meminta pertolongan) kepada Tuhanku untuk mengobati sanubariku, dan lepaskanlah ikatan kesusahanku, lihatlah kegundahanku jauhkan dan hilangkanlah"

Padahal beliau adalah seorang Qutb al irsyad wa ghauts al bilad wal 'ibaad, shahib Ar Rathib namun demikian tawaddu'nya beliau bermunajat, demikianlah cara mereka membenahi dirinya, yaitu dengan berusaha kemudian memasrahkannya kepada Yang Maha Kuat, dan memahami bahwa dirinya adalah hamba yang lemah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa salah satu kelompok yang dinaungi oleh Allah disaat tidak ada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang ketika mengingat Allah mengalirlah air matanya. Orang yang ketika mengingat dan menyebut nama Allah, merasa risau Allah akan menjauhinya, merasa risau Allah akan memutus cintanya, merasa risau Allah akan kecewa kepadanya, merasa risau jika Allah tidak ingin dekat dengannya, risau tidak dicintai Allah, ia selalu berharap diampuni oleh Allah, berharap dicintai Allah, berharap dipermudah oleh Allah, berharap diperindah oleh Allah, berharap dipersuci oleh Allah, diperluhur oleh Allah, dimuliakan oleh Allah, selalu penuh harapan dan kerisauan, harapan untuk selalu dekat dengan Allah dan risau akan jauh dari Allah, harapan untuk dicintai dan diridhai oleh Allah dan risau akan dimurkaiNya, jiwa yang seperti inilah yang merupakan jiwa yang agung di sisi Allah, dimuliakan Allah. Tadi telah disampaikan oleh guru kita Al Ustadz Syahrullah Ramli bahwa Allah tidak memandang terhadap bentuk kita, tetapi memandang sanubari kita. Maka jadikan sanubari kita sebagai berlian Ilahi, yang berpijar dengan cahaya Allah, dan kita tidak akan bisa mencapainya kecuali dengan tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kecuali dengan cinta kepada sayyidina Muhammad. Hadirin hadirat, beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjaga semua panca inderanya selalu dalam kesucian, diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika tiga orang sahabat datang bertamu kepada beliau dan memberi salam, beliau tidak menjawab salam mereka, mereka mengulang salam tetapi Rasulullah tetap tidak menjawab, maka mereka merasa bahwa mereka adalah orang yang banyak berdosa sampai-sampai Rasulullah tidak mau menjawab salam mereka, kemudian mereka mengucapakan salam yang ketiga kalinya maka Rasulullah mengambil tanah lalu bertayammun kemudian menjawab salam mereka, apa maksudnya?, beliau tidak mau menjawab salam, kecuali dalam keadaan suci, barangkali beliau yang tadinya dalam keadaan berwudhu kemudian berhadats atau mungkin bangun dari tidurnya, disaat itu beliau melihat tidak ada air disekitarnya, dan ketika ada orang yang memberi salam beliau tidak mau menjawabnya, maka karena beliau tidak menemukan air beliau bertayammum dulu kemudian menjawab salam mereka. Adakah orang yang lebih indah dan memuliakan tamu seperti nabi Muhammad?!. Betapa kekurangannya dan berbedanya kita dalam memuliakan tamu dibandingkan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan betapa indahnya bibir sang nabi yang tidak mau berucap kepada orang lain kecuali beliau dalam keadaan suci. Barangkali diantara kita ada yang tidak mampu selalu dalam keadaan suci karena kesibukan, maka paling tidak setiap kita berhadats dan masuk ke toilet hendaklah berwudhu', dan jika setelah keluar toilet batal lagi maka ketika nanti akan ke kamar mandi berwudhulah lagi, paling tidak berbuatlah demikian, tetapi jika mampu teruslah selalu dalam keadaan suci. Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa suara sandal sayyidina Bilal terdengar di surga, kata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah ditanya apa yang telah diperbuat oleh sayyidina Bilal, maka beliau menjawab "aku mendawamkan wudhu (selalu dalam keadaan berwudhu)". Subhanallah, orangnya belum wafat tetapi sandalnya sudah berada di surga, yang dimaksud bukanlah sandalnya tetapi suara langkah sayyidina Bilal sudah terdengar didalam surga sebelum dia wafat, karena selalu menjaga dalam kesucian.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Yang terakhir yang ingin saya sampaikan, mengenai kabar yang tersebar tentang rencana pemindahan makam Al Arif billah Al Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi Ar, ayah dari Al Habib Ali Al Habsyi di kwitang, saya menghimbau kepada seluruh muslimin muslimat dan menginstruksikan kepada jamaah Majelis Rasulullah untuk tidak berbuat anarkis dalam hal ini, kita tidak ingin peristiwa berdarah di Priuk terulang, sanubari kita merasa berat jika makam itu dipindahkan namun kita juga tidak mau ada pertumpahan darah, karena shahib al maqam pun tidak akan ridha jika pertumpahan darah atau perpecahan terjadi sebab beliau, oleh sebab itu jangan sampai terjadi kekerasan, setuju ataupun tidak masing-masing mempunyai pendapat, namun jangan sampai terpancing oleh provokator yang akan membuat rusaknya dakwah kita. Oleh karena itu jika terlihat sesuatu yang tidak menyenangkan yang kebetulan disaat kalian ziarah kesana, maka segera laporkan kepada fihak yang berwajib, saya sudah konfirmasi pada Kapolres Jakarta Pusat dan juga sudah konfirmasi dengan Dir Intel di Polda Metrojaya dan juga kepada staff khusus kepresidenan untuk mengatasi masalah ini agar segera reda. Apakah makam itu dipindahkan atau tetap pada tempatnya, namun jangan sampai terjadi insiden berdarah seperti peristiwa Gubah Priok, demikian yang ingin saya sampaikan. Kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata'ala semoga Allah menyatukan muslimin, semoga Allah menjaga makam-makam para shalihin, Ya rahman ya rahim ya dzaljalali wal ikram kami memasrahkan keadaan kami kepada-Mu, inilah kami dengan segala kelemahan, inilah kami dengan segala kekurangan, inilah kami dengan segala ketidakmampuan, namun kami memahami ada satu Yang Maha Melihat kami, Maha Memahami segala lintasan pemikiran kami, Dialah Engkau Ya Allah, hanyalah Engkau Yang Maha Tunggal, Maha Mengetahui apa yang telah berlalu dari kehinaan kami, dan Maha Mengetahui apa yang akan terjadi pada kami, wahai nama Yang Maha Tunggal dan Maha Abadi, nama Yang Maha Sempurna dan Maha Kekal, nama Yang Maha Mengawali segalanya, Yang Tunggal mengawali segala kejadian, Tunggal mengawali segala kehidupan, Tunggal mengawali segala keluhuran, Tunggal membagi-bagikan kebahagiaan dan kenikmatan, sampai kabar kepada saya bahwa malam ini telah hadir lebih dari 40.000, kesemua yang hadir disini dan yang mendengarkan di radio Wadi FM atau radio lainnya, yang menyaksikan acara ini di streaming website Majelis Rasulullah pastikan kesemuanya dalam kebahagiaan dunia dan akhirah, Ya Allah kami tidak meminta berlebihan melainkan doa yang Engkau ajarkan :

رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (البقرة :201)

" Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Al Baqarah: 201)

Wahai Yang Maha Luhur, wahai Yang Maha bercahaya, wahai Yang Maha Indah, wahai Yang Maha melimpahkan kebahagian, wahai Yang Maha melimpahkan keluhuran, wahai Yang Maha mengangkat dan mempermudah segala kesulitan, wahai Yang Maha menyingkirkan segala kegundahan hati, wahai Yang Maha membuka segala yang tertutup dan sulit untuk dilakukan, wahai Rabbi Yang Maha Mampu berkuasa merubah segala sesuatu, sungguh Engkau pemilik segala sesuatu, wahai Rabbi pemilik segala sesuatu maka jadikanlah segala sesuatu membantu kami untuk mendekat kehadirat-Mu ya Allah ya Rahman ya Rahim, kami memanggil nama-Mu dengan lisan dan jiwa kami, dengan ruh dan perasaan agar Engkau mendekatkan kami kepada keridhaan dan cinta-Mu, jauhkan kami dari kemurkaan-Mu, jauhkan kami dari siksa-Mu, janganlah Engkau siksa satu pun dari kami, tidak di dunia, tidak di sakaratul maut, tidak di alam kubur, tidak pula di api neraka, hal itu tidaklah sulit bagi-Mu walaupun hal itu mustahil bagi kami, namun sungguh tidak mustahil bagi kedermawanan-Mu….

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...

Ucapkanlah bersama-sama

يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ

Hadirin hadirat, ada satu majalah (saya tidak mau menyebutkan namanya) yang selalu menjelek-jelekkan Majelis Rasulullah maka jangan kalian beli majalah tersebut karena lebih baik diinfakkan kepada fuqara' daripada untuk membeli majalah yang mencaci maki kita. Namun kita tidak rugi dengan cacian itu, jangan sampai kita dimurkai Allah, jika Allah murka kepada kita maka hal itu harus kita risaukan, kalau cuma lembaran kertas kita ikuti salah satu cara Gus Dur saja "yah biar aja", tulis apa yang ingin engkau tulis, kami tetap berjalan bersama sayyidina Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam, tulis apa yang ingin engkau tulis "majelis yang merusak", "majelis yang membuat kekacauan lalu lintas", apapun yang kalian ucapkan kami akan terus membenahi diri kami dan Jakarta ini dengan kedamaian, kalian tidak akan bisa mengguncang kami untuk melampiaskan emosi kami, kami akan tetap bersama sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka mengira kita akan marah dan menuntut ke pengadilan!!, bagi kita masalah seperti itu sangatlah sepele. Majalah itu sudah tidak laku dan tidak ada yang membeli maka mencari cara supaya laku jadi mencari masalah dengan majelis-majelis yang besar supaya majalah itu dibeli, maka janganlah dibeli. Dalam masalah ini bukan berarti kita penakut, ingat tadi yang telah saya sampaikan tentang seorang mutadha'if, orang yang mempunyai kekuatan tetapi diam tidak mau memperlihatkannya, Majelis Rasulullah tidak akan terpancing emosi dengan munculnya ucapan dan fitnah di majalah itu, namun kekuatan jiwa kita mereka tidak mengetahuinya, didalam jiwa kita tersimpan kalimat "Allah", Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, rahasia keagungan Allah pendamlah di dalam hatimu maka itu akan menjadi kekuatan besar. Mudah-mudahan mereka diberi hidayah oleh Allah, amin. Kita doakan juga para habaib kita yang dari Ambon semoga dilimpahi kekuatan oleh Allah dalam perjuangan dakwahnya, terima kasih atas kehadirannya kami tidak bisa memberikan sambutan yang hangat dan baik, namun kehadiran mereka sungguh sangat membuat kita gembira dan bangga karena mereka mau menginjakkan kaki ke majelis kita, dan semoga ada waktunya kita juga berkunjung kesana untuk menyambung silaturrahmi, dan insyaallah ini adalah yang pertama dan akan berkelanjutan di masa mendatang. Selanjutnya qasidah doa untuk muslimin muslimat agar dijauhkan dari musibah dan segala masalah, kemudian doa penutup oleh Al Habib Abdurrahman Al Habsyi, falyatafaddhal.

Sammi Yusuf

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More